Selasa, 06 Februari 2018

SEKOLAH ku lah


SEKOLAH KU......
SMA favorit di Tarakan, adalah julukan dari sekolahku sekarang ini. Terletak di Jl .K.H Dewantara melewati Hotel Makmur dan tepat berada di Belakang Gunung Bakso. Kalau orang Tarakan pasti sudah tidak asing mendengarnya, SMANSATA nama sekolahku.
SMANSATA atau SMA N 1 Tarakan adalah sekolah terbaik di Tarakan Barat, sepertinya bukan hanya di wilayah itu saja tapi diseluruh Tarakan. 
Bisa dibilang, lingkungan yang baik untuk mendukung prestasi ada di sekolahku. Siswa-siswi yang masuk menjadi murid SMANSATA sudah ter-filter dulu, tentunya yang masuk SMANSATA sebagian besar adalah murid-murid yang cukup berprestasi dari sejak SMP. Dengan begitu, daya pacu seorang siswa akan menyesuaikan dengan berbagai murid yang kompeten.
Banyak hal yang bisa menjadikan sekolahku menjadi julukan sekolah favorit. Mulai dari guru-guru yang kompeten, prestasi akademik karena seringnya juara olimpiade tingkat provinsi maupun nasional, prestasi olah raga, dan fasilitas sekolah yang bagus, banyaknya lulusan yang tembus ke PTN ternama, banyak alumni Perwira, dan terbukti banyak alumni-alumni sukses lainnya.

SEKILAS TENTANG AKU
Masuk SMA ditahun 2016, aku adalah orang yang beruntung bisa bersekolah di SMANSATA. Banyak dari teman temanku SMP yang menginginkan bersekolah di SMANSATA tapi tidak lolos.
Bagaiman denganku? Apakah aku juga siswa teladan? Jawabnya siswa telatan hahaha. Sebagus apapun sekolah kita tentu saja tidak semua murid dari sekolah favorit semuanya pintar dan teladan. Aku cuma beruntung, kebetulan nilai kelulusan SMP ku lumayan dan aku berhasil diterima di SMANSATA. Alhamdulillah.
Aku hanya siswa biasa tidak pernah juara kelas, tidak pernah menjadi pengurus kelas. Aku sering terlambat masuk kelas, pernah dihukum pungut sampah sama pak Ade di parkiran, dan parahnya juga pernah sengaja masuk lambat lambat pas pelajaran BK. hehe
Tapi aku tak pernah sekalipun bolos sekolah maupun alpha dalam presensi. Karena sekolah adalah amanah dari orang tua. Bagiku membolos adalah pantangan mutlak yang harus aku hindari. Jika aku tidak masuk sekolah, pasti ada pemberitahuan dan ijin sebelumnya. 
AWAL MASUK SMASA
Aku pertama kali masuk di kelas sepuluh MIPA 1. Semasa angkatanku, penjurusan sekolah sudah mulai dari kelas X. Jadi pelajaran di sekolahku sudah terbagi-bagi aku dan teman-teman mempelajari pelajaran IPA (Kimia, Fisika, Biologi, Matematika Minat) dan mata pelajaran wajib seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, PKN, Sejarah, Agama, Penjas, SBK dll.
Ya seperti itu, semua mata pelajaran itu kami tempuh dan sepertinya itu belum seperapa di bandingkan Madrasah Aliyah. ðŸ˜€
Yang membuat was was pada awal masuk mendapatkan nilai yang bagus agar bisa masuk ke jurusan IPA. Sepertinya bukan hanya aku saja yang menginginkan masuk IPA. Jurusan IPA menjadi favorit dari hampir sebagian besar murid SMA ku.
Entah mengapa, hal tersebut sudah mengakar bahwa IPA adalah jurusan yang bagus, peluang lebih lebar dan mendapatkan tempat yang lebih tinggi dalam profesi tertentu. Hal lain yang mendominasi di jurusan IPA adalah golongan siswa-siswi yang rajin dan tertib, ada juga yang berpendapat IPA adalah tempatnya calon istri-istri idaman haha ðŸ˜€

Dari sistem pengacakan kelas yang dilakukan sekolah, aku masuk di kelas X-MIPA 1, aku punya teman-teman kelas baru dan cerita baru.  Setelah masuk IPA, mulai membiasakan dengan pelajaran-pelajaran IPA yang memusingkan tapi menyenangkan.
Hampir setiap hari ada tugas berbau IPA kami lewati, teori-praktikum kimia, teori-praktikum fisika, dan teori-praktikum biologi. Tugas yang kami temui berupa soal-soal untuk pekerjaan rumah, ujian-ujian harian, laporan praktikum harian, dan ujian praktikum, begitu seterusnya.
Itu baru mata pelajaran IPA, belum mata pelajaran yang wajib dan mata pelajaran lokal seperti matematika, b. inggris, b. indonesia, dan lain-lainnya. Boleh aku bilang waktu yang tersita tidak terlalu tersita, namun pikiran terlalu terporsir.
Bisa dibilang porsi pelajaran waktu SMA itu cukup menguras pikiran. Karena setiap harinya harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru-guru kami. Yang paling ribet menurutku.. Laporan Kimia dan Tugas Mateatika. Ya karena guru-guru kami menuntut kesempurnaan dari hasil tugas kami.
Kurang lebihnya seperti itu yang aku rasakan menjadi anak IPA ðŸ˜€

Inspirasi : Gushairon Fadli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar